Cinta dan penderitaan: 3 kebiasaan merusak yang tidak bisa berhenti kita lakukan
Beberapa kesalahan dalam hubungan merupakan kejadian masa lalu. Kamu melakukannya, belajar darinya dan move on. Namun ada salah satu yang jadi kebiasaan: Kamu tahu kesalahan tersebut, tapi hal itu tidak menghentikanmu untuk mengulangnya lagi, lagi dan lagi.
Setelah 3 tahun berpacaran, berikut kesalahan saya.
1. Berharap sesuatu yang tidak realistis dan tak mungkin terjadi
Saya masih mendambakan kisah cinta sempurna layaknya dongeng, sesuatu yang tanpa cela oleh kejadian buruk dan kesalahan-kesalahan kecil. Saya akui kisah cinta sempurna tidak pernah ada, oleh karenanya saya harus berhenti bermimpi dan menghargai apa yang ku miliki. Tetapi saya tidak yakin berapa banyak perubahan yang benar-benar terjadi pada saya.
2. Tantrum yang tidak jelas
Seperti kebanyakan orang lakukan untuk memperoleh keinginannya, saya selalu marah ketika sesuatu tidak berjalan sesuai yang kuinginkan. Kerap kali, ini melibatkan banyak rengekan dan tangisan, yang sering membuat pacar saya kesal atau terpaksa menuruti semua permintaanku yang tidak wajar. Hingga saat ini, saya masih berusaha mengurangi kemarahan dengan kebaikan.
3. Suka men-judge pasangan
Telah lama mengenal pacar, saya cenderung beranggapan mengetahui semua pikiran, perasaan dan ide-idenya. Sehingga, terkadang saya tidak serius mendengarkan dia, berasumsi bahwa saya sudah tahu apa yang akan dikatakannya, atau bahwa saya tahu, lebih baik darinya, bagaimana perasaan dia sebenarnya. Sebagai pasangan, kami masih saling mendengarkan satu sama lain sepenuhnya.
Kesalahan tidak dapat dihindari, dan mereka bisa menjerumuskan sebuah hubungan kedalam kegagalan. Tentu saja, kesalahan yang berulang kali dapat sangat melelahkan pasanganmu, dan memancing kemarahannya. Namun selama kalian berdua aktif berkomunikasi dan mengambil langkah untuk mencegah kesalahan-kesalahan tersebut, masalah yang melanda hubungan kalian sebelumnya bisa berubah menjadi peluang berpotensi untuk hubungan kamu menjadi matang.