Kamu Mengalami Ini? Itu Tanda Toxic Relationship!
Ketika membicarakan hubungan tidak sehat (toxic relationship), seringkali kita mengira berkaitan dengan kekerasan fisik dan partner yang kasar. Hal tersebut memang termasuk ke dalam hubungan yang tidak sehat, namun ada banyak hal yang termasuk ke dalam kategori hubungan tidak sehat.
Ketika membicarakan hubungan tidak sehat (toxic relationship), seringkali kita mengira berkaitan dengan kekerasan fisik dan partner yang kasar. Hal tersebut memang termasuk ke dalam hubungan yang tidak sehat, namun ada banyak tanda-tanda yang termasuk ke dalam kategori toxic relationship.
Apa saja tanda-tanda toxic relationship? Terkadang kita tidak menyadari ketika kita berada dalam bagian yang merusak diri kita, lebih buruknya lagi jika kitalah yang menjadi penyebab hubungan tidak sehat. Berikut ini adalah tanda-tanda hubungan tidak sehat dan bagaimana kamu bisa terlepas dari hubungan tersebut.
Kamu merasa terus-terusan berada di jebakan
Setiap pertanyaan dan pernyataan seperti jebakan. Contohnya, seharusnya pertanyaan yang ditanyakan adalah “Kamu punya rencana dengan teman-temanmu nanti malam?”, pertanyaan itu malah diubah menjadi “Kamu lebih memilih pergi dengan temanmu atau menghabiskan waktu denganku?”. Jika kamu tidak menjawab apa yang diharapkan, terjadilah argumen seperti “Kamu selalu…..” atau “Kamu tidak pernah……”.
Komunikasi terasa sangat melelahkan
Di setiap hubungan, komunikasi adalah kunci. Ketika kamu merasa semua yang kamu katakan malah berbalik menyerangmu, kamu perlahan-lahan berhenti untuk mengungkapkan apa yang kamu rasakan. Kamu sudah tau akan kemana situasi akan berjalan. Ketika kamu mengatakan “Aku merasa capek dengan pekerjaanku akhir-akhir ini” dan respon yang kamu dapatkan adalah “Kamu sepertinya baik-baik saja jika sedang bersama teman-temanmu”. Semuanya terasa semua salah KAMU.
Tidak ada usaha
Sayangnya, banyak orang-orang yang bertahan di sebuah hubungan karena waktu yang sudah dihabiskan bersama. Kamu sudah bersama 3,4,5 tahun jadi kamu merasa sayang untuk mengakhirinya. Lebih baik “membuang” waktu yang kamu sudah habiskan di hubungan tidak sehat ini daripada masa depanmu bukan? Penting untuk memiliki waktu untuk dirimu sendiri, tapi terlalu berlebihan tidak baik. Pada akhirnya, sebuah hubungan membutuhkan usaha dan cinta dari kedua pihak. Jika kamu merasa kehadiranmu menjadi beban untuk pasanganmu, waktunya kamu memikirkan “kenapa?”
Satu pihak
Kamu tidak bisa memperbaiki semuanya sendiri. Meskipun perjalanan romantis, kejutan dan hadiah mewah dapat memperbaiki hubungan, semua itu membutuhkan satu hal yang penting: pasangan kamu. Semakin lama semua rutinitas menjadi membosankan, kalian BERDUA harus berusaha bersama untuk menjaga hubungan. Jangan mengharapkan satu orang bertanggung jawab dan mengerjakan semuanya. Jangan merasa bersalah ketika kamu merasa kamu harus berusaha lebih keras lagi atau kamu sendiri tidak cukup. You ARE enough.
Caraku atau caraku?
Perilaku yang mengontrol bisa menjadi sesuatu yang buruk. Hanya karena kalian adalah pasangan, bukan berarti kamu harus setuju dengan semua perkataan pasanganmu. Memiliki pandangan berbeda, bukan berarti cintamu berkurang. Jika pasanganmu berpikiran kamu tidak lagi cinta dengannya karena kamu punya pendapat yang berbeda maka….. Seorang pasangan yang mendukungmu akan menghargai pendapatmu.
Aku vs Kamu vs Masalah
Jika adalah masalah, seharusnya kalian berdua vs masalah BUKAN kamu vs pasanganmu.
Sampai hal ini dipahami, akan ada tambahan tekanan di hubunganmu setiap kalian berdua menghadapi masalah. Ketika kamu merasa pasanganmu tidak mendukungmu, jangan abaikan perasaan itu. Dukungan emosional harus ditanggapi serius dan jika dia tidak bisa memberikannya disaat kamu membutuhkannya, tandanya kamu berada di hubungan yang tidak sehat.
Awal mula sebuah hubungan adalah hal yang paling manis dan romantis dalam hidup kamu, tapi seiring berjalannya waktu, ada kemungkinan dinamika hubungan mulai berubah. Ketika atau jika hubungan benar-benar mulai berubah, banyak orang menyimpan ingatan AWAL sebuah hubungan dan mengabaikan apa yang sedang terjadi: hubungan yang tidak sehat.
Apa yang harus dilakukan?
Jika kamu menyadari kamu berada di hubungan yang tidak sehat, kamu harus mencari bantuan untuk mengubahnya atau keluar dari hubungan tersebut.
Bicarkan bersama
Beri tahu pasanganmu apa yang mengganggumu. Jika kalian setuju untuk bertahan, perbaiki hubungan kalian bersama-sama. Kamu bisa meminta tolong bantuan dari dokter atau pergi konseling bersama. Minta pendapat teman atau keluargamu, mereka bisa memberikan dukungan sosial dan emosional.
Move on
Jika kamu memutuskan untuk pergi dan move on, utamakan kebahagiaanmu dulu. Hubungan ini tidak mendefinisikan kamu dan kamu bisa membangun hubungan berikutnya yang lebih sehat. Istirahatkan dirimu dulu sebelum memulai hubungan baru. Kamu bisa mulai dengan memutus hubungan dengan pasanganmu, karena jika kamu masih berhubungan proses penyembuhan akan memakan waktu yang lebih lama. Luangkan waktu dengan orang-orang yang menyayangimu atau dengan hewan peliharaan. Coba hobi baru atau kegiatan yang selalu ingin kamu coba.
Memaafkan
Untuk “menyembuhkan” diri sendiri, kamu harus memaafkan meskipun dia tidak meminta maaf padamu. Ketika kamu memaafkan kamu akan merasa lebih bahagia dan tenang. Memaafkan memang membutuhkan waktu, dan bukan suatu hal yang bisa dilakukan langsung.